Rabu, 17 November 2010

Hati2 Oknum PO.Sahabat di Terminal Tirtonadi SOLO

Suatu saat saya dalam perjalan dari malang menuju jakarta, karena saat itu saya ingin singgah ke rumah teman di madiun...akhirnya saya mampir dulu di Madiun, rencananya di Madiun saya ke Jakarta mau naik PO.Santhika atau Rosalia Indah yang sudah biasa saya gunakan,...tapi di rumah teman saya kemalaman, hingga akhirnya saya putuskan pulang lewat SOLO mengejar KRL di stasiun Balapan...lagi2 saya terlambat...kereta terakhir sudah berangkat....., di luar stasiun saya tanya ke tukang beca kira2 bus yang ke jakarta jam 22.00 ini masih ada ngga ?, kata abang beca masih ada...lalu saya di ajak ke terminal Bus Tirtonadi yang jaraknya sebenarnya ngga sampai 200m, tapi sama abang beca saya di ajak jalan mutar jadi jarak terkesan jauh...kemudian abang beca ngenterin saya nemuin orang yang katanya agen bus, saat ketemu dengan orang itu (berbadan gempal rambut agak keriting kumis tipis)saya di tawarkan tiket PO. SAHABAT yang di hargai  120.000,- (katanya busnya Patas A C, dapat makan ) yang katanya nanti akan berangkat jam 23.00, karena terpaksa ahirnya saya setuju membayar tiket bus itu. Sementara abang beca yang saya bayar 10.000 bilang kurang, minta 20.000,- ya sudah lah....
Saya tunggu bus yang di janjikan tidak juga datang, saya ngobrol sama beberapa orang yang nunggu, bahkan salah seorang nunggu dari jam 22.00, karena sudah jam 00 bus masih belum datang, saya tanyakan sama orang yg jual tiket tadi...kapan busnya datang ??,  dengan bahasa agak kasar dia bilang sabaar...nanti juga datang katanya.....sya tunggu dengan agak kesal, akhirnya jam 01.30 dinihari bus PO.SAHABAT jurusan SOLO - BANDUNG datang,  Bus tua yang  kondisinya kurang layak (jauh dari yang di janjikan), dengan sopirnya berambut panjang, turun dari bus, kami langsung naik, supir bilang..busnya kami bersihkan dulu, selesai di bersihkan jam 02.00, mobil belum jalan, saya tanyakan ke sopir...pak kapan bis jalan..??.saya nunggu udah lama lho....!!, sopir bilang " ya nanti tunggu mobil penuh " (saat itu sopir, awak bus dengan penjual tiket lagi ngobrol ngalor ngidul sambil tertawa2 cekakak cekikik seolah mentertawakan kebodohan  kami. Kami menunggu dengan sabar di dalam bus.
Ahirnya jam 02.30 bis di hidupkan..di diamkan sesaat, kemudian berjalan...kami pikir langsung jalan...ternyata cuma di geser tempat...sampai akhirnya kami lihat muncul bus Rosalia Indah entah jurusan mana, yang jelas bukan ke jakarta.  Jam 03.00 Bus keluar terminal, kami pikir langsung jalan,....ternyata ngetem di luar terminal, jam 03.15 bus berjalan perlahan seperti keong, lambat sekali (menyebalkan) sambil teriak nyari penumpang, di perjalanan saya ngobrol sama penumpang yang lain, saya ceritakan perjalanan saya, bus terus berjalan sangat lambat mencari penumpang...bahkan penumpang penuhpun penumpang masih terus di naikan, beberapa penumpang yang senasib dengan saya cerita terus ke penumpang lain, ahirnya saya di sarankan nanti di pekalongan pindah bus saja, naik PO yang bagus, mungkin keneknya panas mendengar cerita kami, dia bilang ke kami..." Eh..kamu sini kalo mo komplain ke sini, ngga usah cerita macam2 ke yang lain" saya datangin kenek itu saya bilang " Ya udah pak pulangin duit kami aja deh terserah berapa di balikin, jelas ini bus ngga bener" di bilang dengan nada tinggi :" ngga bener gimana" saya bilang:"Pak tadi saya beli tiket 120 ribu, katanya dapat makan, bis patas AC, nyatanya ke gini, gimana busnya di bilang bener", keneknya bilang :"itu tiket bapak beli sama calo, yang janji juga calo, ngga ada hubungan dengan kami" (padahal waktu di terminal jelas sopir, kenek dan orang yang dikatakan calo  itu ngobrol akrab sambil tertawa2) nada itu kenek makin tinggi, saya bilang: "udah lah pak...ini kejadian akan saya tulis di internet...terserah bapak", Kenek bus rupanya agak takut, nadanya turun, akhirnya uang kita di kembalikan 30 ribu rupiah, ternyata nantinya kami mau di oper di cirebon pakai bus lain. Ya sudah kami turun di terminal  Pekalongan(saat itu pukul  18.00 ).
Di terminal pekalongan kami ceritakan kejadian ini dengan petugas terminal, dia pun tidak komentar banyak, saya katakan kejadian ini akan saya tulis di internet, aneh...kami di layani dengan baik, barang kami di suruh antar sampai ke PO.Sinar Jaya Patas AC, kami beli tiket ke Jakarta dengan harga Rp 45.000,-
Didalam bus baru nafsu makan kami muncul, yang tadinya di PO. Sahabat kami dalam perjalanan sama sekali tidak nafsu makan (mungkin karena terasa lega dan hilang sedikit bete bdan jenuh yang luar biasa), Pelayanan dan servicePO.Sinar jaya sangat baik dan profesional, petugasnya sangat ramah terhadap penumpang.
Demikian pengalaman berharga saya yang tidak terlupakan, dan setelah saya ingat ingat, ini kejadian yang sama setahun yang lalu di terminal yang sama dan denagn PO yang sama, oleh karena itu jika bapak ibu pulang terlalu malam di solo lebih aman cari penginapan yang murah, cos nya jauh lebih murah ketimbang memaksakan diri pulang, aman, dan tiba juga sama di banding kita memaksakan pulang malam itu juga.
Jika anda kemalaman di SOLO sebaiknya anda jangan ke Terminal tirtonadi, di sana kelompok mereka sudah siap mencari mangsa dengan jaringan mulai dari tukang becak, calo, dan awak bus malam, terutama dari PO. SAHABAT.


Photobucket
Photo di atas saya buat setelah saya turun di terminal bus pekalongan
Orang yang bertemu dengan saya :
1. Calo dengan ciri-ciri : Berbadan tegap, tidak terlalu tinggi, berambut kriting pendek, berkumis tipis.
2. Sopir 1 dengan ciri : Berambut panjang sepinggang, bercelana selalu celana buntung, tas kecil selempang
3. Sopir 2 dengan ciri : Berbadan tegap besar, agak tinggi, berambut cepak keriting
4. Kernet dengan ciri : Berbadan tegap, tinggi sedang, berambut agak keriting pendek
Saat kejadian banyak orang rekanan mereka berbadan besar-besar.